Cara menghitung rumus matematika kimia fisika

MIPA Singkat| Rumus Somer's !Trik GURU MIPA

MIPA Singkat| Rumus Somer's !Trik GURU MIPA-Rumus matematika untuk tingkat dasar SD ,SMP ,SMA dan SMK , mungikin sebagian anak merasa sulit untuk mempelajarinya Materi Singkat Matematika Kimia Fisika terutama saat kelas 7 pertama. Karena dikelas itu ada peralihan anatara SD dan SMP mungkin sedikit banyaknya rumusnya banyak dilupakan untuk itu berbagai konsep bangun ruang lengkap dan perbandingan segitiga sin cos tan mungkin perlu anda pelajari lagi. Atau mungkin anak harus sedikit mengingat mengenai datar akar aljabar kuadrat aritmatika dan geometri pangkat , nah semua itu akan dibahas dan diulas lagi.

Untuk itu ada baiknya mari kita membuka lagi tentang algoritma rumusnya biar kita tidak kesulitan dalam mengikiti pejaran MIPA Singkat| Rumus Somer's !Trik GURU MIPA yang diberikan oleh bapak atau ibu guru. Dan memang bagi yang belum tahu cara mudah atau rumus singkatnya sering kali dibuat kesulitan untuk memahaninya. Padahal rumus itu bisa kita persingkat sesuai dengan istilah-istilah yang biasa kita temukan. Sebagai mana konsep bimbel yang sekarang ini lebih mengedepankan pemahaman logik sederhana sesuai dengan keaadan atau ruang linkup, sehingg anak lebih mudah dan senang dalam mempelajarinya.

Namun tahukan anda jika hal tersebut, mungkin jarang ditemukan di sekolah-sekolah formal yang mengajarkan rumus MIPA Singkat| Rumus Somer's !Trik GURU MIPA sesuai dengan cara interaktif murid dan pembingbing. Sering kali kita dibuat bingung karen banyaknya konsep yang jelimet atau rumit yang diajarkan. Nah disini kita akan membahasnya lebih mudah dan simpel, sesuai moto kami Rumus Mudah Dan Murah

Oke langsung saja kita bahasnya MIPA Singkat| Rumus Somer's !Trik GURU MIPA pembahasanya biar tidak bertele-tele, dan simaknya dibahwah ini:

Baca juga:


Uji Somer's D adalah salah satu dari uji Asosiatif Non Parametris. Somer's D mengukur hubungan antara 2 variabel berskala ordinal yang dapat dibentuk ke dalam tabel kontingensi. Uji ini mengukur hubungan yang bersifat symmetris artinya variabel A dan variabel B dapat saling mempengaruhi. Rumus Somer's diciptakan oleh Robert H. Somers. Rumus ini merupakan penyempurnaan dari rumus Gamma dengan memperhatikan TIES dan merupakan modifikasi dari rumus Kendall Tau -b.

Kelebihan dari rumus ini dapat menentukan arah hubungan, apakah variabel Y sebagai variabel dependen, X sebagai Variabel dependen atau hubungan keduanya simetris. Sehingga apabila anda menilai hubungan 2 variabel ordinal dengan bentuk tabel kontingensi dan ada variabel yang mempengaruhi serta ada variabel yang dipengaruhi, maka rumus Somer's D sangatlah tepat digunakan.

Berikut rumus Somer's D x-y (Variabel Y Sebagai Dependen):





Keterangan:
Ns: Concordant (P)
Nd: Discordant (Q)
Ty: Pasangan Kolom

Somer's D x-y = Concordant-Discordant/Concordant+Discordant+Pasangan Kolom

Apabila Variabel X Sebagai Dependen atau hubungan simetris, rumus sebagai berikut:
Somer's D y-x = Concordant-Discordant/Concordant+Discordant+Pasangan Baris
ganti Ty dengan Tx


Somer's D sym = Concordant-Discordant/Concordant+Discordant+(Pasangan Kolom+Pasangan Baris/2)
Ganti Ty dengan (Tx+Ty)/2

Contoh: Peringkat Pengetahuan baik, respondennya ada 23 sampel dan peringkat pengetahuan kurang ada 12 sampel. Itulah yang disebut TIES. Lihat Diagram di bawah ini:

Keterangan: Pasangan Q adalah pasangan discordant  karena X1 lebih rendah dari X2 tetapi  Y3 lebih tinggi dari Y2, atau bisa juga dinyatakan X2 lebih tinggi dari X1 tetapi Y2 lebih rendah dari Y3.  Pasangan P adalah pasangan concordant karena X2 lebih rendah X3 dan Y2 lebih rendah dari Y3, atau bisa juga dinyatakan X3 lebih tinggi dari X2 dan Y3 lebih tinggi dari Y2.  Jadi bisa dikatakan pasangan concordant menunjukkan perubahan ranking pada variabel X searah dengan perubahan ranking pada Variabel Y, sedangkan pasangan discordant menunjukkan perubahan ranking pada variabel X  tidak searah dengan perubahan ranking pada Variabel Y.  Banyaknya pasangan searah (concordant) dan tidak serarah (discordant) itulah yang menjadi dasar perhitungan statistik Gamma.   Pasangan Tx dan Ty tidak akan digunakan pada uji Gamma (Pada Tau -b dan Somer's D).  Berikut Contoh perhitungan Uji Gamma:

Penget Nilai Tes T 3 2 1 1 0 2 2 4 2 1 6 8 15 3 4 0 1 5 4 7 0 2 9 T 12 8 13 33
Cara hitung P dan Q:
Pada Gambar tabel-tabel di atas, lihat warna merah dan hijau. Cara menghitung P adalah mengkalikan Cell dimulai dari kanan atas (warna merah) dengan jumlah cell-cell di kiri bawahnya (warna hijau). Cara menghitung Q adalah mengkalikan Cell di mulai dari kiri atas (warna merah) dengan jumlah cell-cell di kanan bawahnya (warna hijau): Contoh di atas pada jumlah sampel N=33. P1: 2(6+1+0+4+0+7)=36. P2: 2(1+4+7)=24 P3: 8(0+4+0+7)=88 P4: 6(4+7)=66 P5: 1(0+7)=7 P6: 0(7)=0 Jadi nilai total P=36+24+88+66+7+0=221 Q1: 0(6+8+0+1+0+2)=0 Q2: 2(8+1+2)=22 Q3: 1(0+1+0+2)=3 Q4: 6(1+2)=18 Q5: 4(0+2)=8 Q6: 0(2)=0 Jadi nilai total Q=51

Cara Hitung Tx dan Ty:



Pada Gambar tabel-tabel di atas, lihat warna merah dan hijau. Cara menghitung Tx adalah mengkalikan Cell dimulai dari paling atas (warna merah) dengan jumlah cell-cell di bawahnya (warna hijau). Cara menghitung Ty adalah mengkalikan Cell di mulai dari paling kiri (warna merah) dengan jumlah cell-cell di kanannya (warna hijau):


Tx1: 0(1+4+7)=0 Tx2: 2(6+0+0)=12 Tx3: 2(8+1+2)=22 Tx4: 1(4+7)=28 Tx5: 8(1+2)=16 Tx6: 6(0+0)=0

Tx7: 4(7)=28 Tx8: 0(0)=0 Tx9: 1(2)=2 Jadi nilai total Tx=0+12+22+28+16+0+28+0+2=99
Ty1: 0(2+2)=0. Ty2: 1(6+8)=48 Ty3: 4(0+1)=4 Ty4: 7(0+2)=14 Ty5: 2(2)=4 Ty6: 6(8)=48

Ty7: 0(1)=0 Ty8: 0(2)=0 Jadi nilai total Q=84


Somer's D x-y = P-Q/P+Q = (221-51)/(221+51+84) = 0,478. Somer's D y-x = P-Q/P+Q = (221-51)/(221+51+99) = 0,458.
Somer's D sym = P-Q/P+Q = (221-51)/(221+51+((99+84)/2)) = 0,468.
Nilai Somer's disebut sebagai koefisien korelasi Somer's D,  di mana D berkisar antara -1 (hubungan tidak searah sempurna) dan +1 (hubungan searah sempurna).  Hasil uji di atas:
Variabel Y Sebagai Dependen: D = 0,478 berarti hubungan kedua variabel sedang. Variabel X Sebagai Dependen: D = 0,458 berarti hubungan kedua variabel sedang.
Hubungan Simetris: 0,468 berarti hubungan kedua variabel sedang.
Tetapi apakah secara statistik, nilai koefisien korelasi tersebut bermakna atau tidak? maka diperlukan uji selanjutnya, yaitu uji signifikansi. Bagaimana caranya? Pada Uji Somer's D, dengan mendapatkan nilai z score yang akan dibandingkan dengan z tabel. Z score pada uji Somer's:


Keterangan:
D: Koefisien Somer's D
r: Jumlah baris
c: Jumlah kolom
N: Sampel

Perhitungan pada contoh Z Score Somer's D x-y:

Zx-y = 3,35971 Zy-x = 3,22387
Zsym = 3,29039
Cara pengambilan keputusan: Apabila -Z Score < -Z Tabel atau +Z Score > +Z Tabel, maka ada hubungan yang siginifikan atau H1 diterima dan H0 Ditolak. Contoh di atas menunjukkan Z Score 2,29861 pada derajat kepercayaan 95% atau batas kritis 0,05 pada uji 2 sisi (0,025) > Z Tabel +1,96 atau -2,29861 < -1,96, maka berarti ada hubungan yang siginifikan atau H1 diterima dan H0 Ditolak. Share on Facebook Share on Twitter Share on Google+ Share on LinkedIn



Harapan kami semoga artikel MIPA Singkat| Rumus Somer's !Trik GURU MIPA bermanfaat

Dan dapat memberikan nilai lebih bagi pembaca MIPA Singkat| Rumus Somer's !Trik GURU MIPA
Serta segala hal yang salah kata atau ejakan serta hal-hal yang kurang berkenan sekirnaya sudi untuk meninggalkan komentar diibawah
Serta kami informasiskan bahwa artikel MIPA Singkat| Rumus Somer's !Trik GURU MIPA ini kami ambil dari berbagai sember internet baik Google,Bing
Untuk itu kami hanya memaparkan saja dan untuk kajian lebih mendalamnya bisa sodara tanyakan kepada guru-guru terdekat disekitar anda, sekian artikel dari kami.
Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : MIPA Singkat| Rumus Somer's !Trik GURU MIPA

0 komentar:

Posting Komentar